Devilish Image

Apa yang lu liat di depan cermin?
Bayangan seseorang yang sama seperti lu
tapi dia bukan lu
kalo lu angkat tangan kanan,
dia angkat tangan kiri
bandel!
dan itu nature nya dia untuk menentang apa yang ada pada diri lu
mungkin bayangan di cermin itu adalah bagian pemberontak dari diri lu

semua orang punya sisi itu

...


gwe ga nyangka kelas Character Development bakalan menjadi kelas yang banyak memberikan pembelajaran baru dari gwe. Meskipun dosennya adalah seorang jayus yang kadang2 sok tahu, tapi jujur aja he inspired me much. bukan dari contoh2 nya yang kemudian berusaha membawa ke arah ketuhanan, tapi dari banyak macam teori yang membuat gwe agak sedikit bertambah.

princess kebo mungkin ga tau teori ini karena dia kemaren ga masuk kuliah karena mesti sidang KP, tapi gwe ada di sana dan gwe entah kenapa mendengarkan apa yang dia omongin tentang teori ini. Bahwa ada 3 hal yang mempengaruhi tindakan manusia dalam hidupnya.
1. Nature Law
2.. Free will (ini pernah gwe bahas loh sblomnya, mungkin si dosen mengutip sedikit dari blog gwe... *pedejaya mode: ON*)
dan yang ketiga adalah
3. Satanic Influences

option ketiga ini sama sekali ga terpikirkan oleh gwe. Bagaimana pun sebagai seseorang yang tidak percaya pada apa pun, gwe sama sekali tidak terpikir bahwa ada yang namanya Satanic influence. Bahwa Satanic Influence adalah bagian dari Freewill itu sendiri. Tapi penjelasan yang diberikan bener2 membuat gwe percaya bahwa setiap orang punya evil side dalam dirinya. dan itulah yang dimaksudkan dengan satanic influence.

sebagai seorang scientist sejati, gwe berusaha untuk menjadi lebih objektif dalam membuat suatu bahasan. mengingat lebih banyak orang beragama daripada orang atheis di indonesia saat ini, gwe ga berniat untuk melecehkan agama mana pun. Jadi gwe memutuskan untuk melepaskan sudut pandang agama, agama mana pun, dari entry kali ini (kaya gwe pernah membahas apa pun tentang agama aja >_<)

awalnya, gwe berpikir bahwa manusia itu murni bergantung pada freewill. akan tetapi ada saatnya di mana freewill menjadi tidak terlalu free lagi. Kenapa? kadang kala ada dorongan yang membuat manusia lepas dari freewillnya dan memilih untuk melakukan options di luar freewill. Sesuatu yang bersifat entertaining.

Sering mendengar orang bilang, "yang jelek2 emang selalu enak" atau "dosa memang selalu enak"? di situlah manusia lepas dari freewillnya dan masuk ke dalam evil side nya.

Pernah mendengar guilty pleasure?

guilty pleasure adalah titik di mana manusia berpindah dari freewill menuju ke dalam evil side. di mana freewill dipengaruhi oleh logika, evil side manusia dipengaruhi murni oleh emosi. dalam perjalanan guilty pleasure, manusia mengubah perasaan guilty menjadi sebuah pleasure.

gwe ga perlu memberikan contoh kan? atau gwe perlu memberikan contoh?

misalnya ada seseorang yang melakukan pencurian. Di mana dia merasa bersalah dengan tindakan itu. Diawali dengan freewillnya untuk memilih apakah dia ingin mencuri atau dia tidak ingin mencuri, kemudian muncullah guilty.

sejenak dia berada di antara pilihan freewill dan evil side. saat perasaan guilty lebih besar daripada pleasure, maka dia akan kembali ke freewill untuk memutuskan tidak mencuri lagi. Akan tetapi apabila perasaan pleasure lebih besar, maka dia akan masuk ke evil side dan guilty pleasure akan sepenuhnya menjadi pleasure. sinful pleasure.

setiap orang memiliki evil side dalam dirinya. seperti saat memandang cermin, gwe menyadari bahwa ada kemungkinan ada satu orang lain bernama mel dalam diri gwe yang saat ini. seorang mel yang bener2 sangat evil nya sampai mungkin suatu hari saat dia lepas tidak akan ada lagi yang namanya perasaan guilty. setiap orang memilikinya. namun gwe ga tau seperti apakah mekanisme psikologi manusia yang membuat mereka bisa menekan evil dalam dirinya dan memperlakukan diri sedikit lebih baik daripada binatang.

apakah itu?

naluri kah? atau moral? atau sesuatu yang lain dalam program otak manusia? ataukah itu perasaan? ataukah itu efek hormonal? atau kah gen?

apabila betul begitu, setiap orang memiliki devilish image dalam dirinya, maka setiap orang bisa menjadi psikopat, paling tidak... sekali dalam hidupnya.

seperti apakah devilish image lu?