live it, fight for it

kembali ke permasalah pokok kita yaitu diblokirnya beberapa website yang sangat berguna bagi kehidupan, yaitu rapidshare dan youtube (percuma dikasih link, karena ga bs dibuka di indonesia, malah bikin blogger indonesia makin kesel aja jadinya >_<)

kemaren gwe mendapatkan link menuju ke petisi meminta di unblocknya semua website tersebut. bener2 deh... mungkin ini topik yang lagi sangat hot, karena sepertinya semua orang sedang membicarakan hal ini. gwe sndiri sebenernya bukan termasuk orang yang peduli apakah bangsa ini mau maju atau mundur, karena gwe bukan orang seperti itu. yang gwe pikirkan tentu saja adalah karena kepentingan pribadi.

jujur aja.

gwe bukan orang yang dengan senang hati akan turun ke jalan bela negara dan berdemo siap mati. bukan! gwe adalah orang yang sangat egois, mungkin karena ini adalah ajaran pemerintah yang juga menerapkan hal yang sama.

mau protes? gwe kasih beberapa clue.

1. apakah pemblokiran website2 tersebut memang benar2 murni karena pemerintah peduli terhadap rakyatnya? tidak. itu adalah uu untuk 'menyogok' beberapa golongan mayoritas yang notabene di indonesia mayoritasnya orang pendidikannya masih kurang. mereka disuapi dengan informasi2 bahwa internet adalah wadah pornografi nomer satu. padahal sebenernya mereka menutup youtube karena video FITNA (lagi2 gwe merasa gw perlu menampilkan link apa pun karena sudah diblokir) jadi, betulkah pemerintah menutup youtube karena pornografi?

2. siapa yang paling tersinggung karena video FITNA tersebut? banyak cara untuk memprotes video tersebut, namun menutup youtube adalah cara paling mudah, karena itu tentu saja cara paling bodoh. sama seperti membakar sate, cara paling mudah adalah dengan membakar rumah dengan tumpukan sate di dalamnya... tentu saja, bodoh karena mereka berniat membunuh seekor semut dengan menggunakan bom nuklir. alhasil... protes di mana2. apakah mereka peduli? tidak... selama akhirnya kelompok mayoritas yang tersinggung karena video FITNA tersebut mau mendukung mereka lagi di pemilu berikutnya.

3. sudah dekat pemilu ya? tentu saja semakin banyak suara semakin baik untuk mendukung mereka agar tetap kuat. sudah jelas kan kemana arahnya ini?

gwe bukanlah orang yang sadar politik, dan gwe sangat tidak peduli dengan itu. gwe adalah salah satu dari golongan ansos apatis yang ga peduli seandainya bumi ini jungkir balik selama gwe masih bisa ngenet dengan tenang. akan tetapi kenyataanya sekarang hak azasi gwe sudah diganggu gugat dan gwe sangat ga seneng dengan itu. gwe bayar mahal isp bobrok ini bukan untuk akhirnya mendapatkan pemblokiran. lagipula pemblokiran ga penting kaya gitu cuma akan membuat golonga intelektual makin jauh dari pemerintah

oh ya...

kalo pemerintah masih menganggap mereka2 yang bodoh itu sebagai golongan mayoritas, maka itu adalah kebodohan lain lagi. seseorang dikatakan mayoritas apa bila mereka memiliki power. sepanjang yang gwe pelajari dalam hidup, power itu memang hampi selalu sebanding dengan jumlah. akan tetapi gwe pernah mengalami pertarungan satu lawan empat di mana akhirnya gwe memenangkan pertarungan itu, karena secara kemampuan intelektual gwe lah yang mayoritas.

sama seperti kasus etnis yahudi yang jumlahnya sangat kecil dibandingan jumlah penduduk amerika serikat. secara jumlah mereka adalah minoritas, apalalgi dikaitkan dengan agama yang dipeluknya, akan tetapi secara ekonomi, mereka menguasai amerika lebih dari apa yang dibayangkan oleh orang2. mau tau kenapa? mereka pemegang ekonomi mayoritas di negara tersebut.

memang benar suara mayoritas berkuasa. dan jumlah hanyalah salah satu faktor dari itu. kaum intelektual memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh mereka yang berjumlah banyak. karena memang benar, bahwa selalu lebih banyak orang bodoh daripada mereka yang pintar. akan tetapi pembodohan seperti ini merupakan tindakan paling konyol yang pernah gwe lihat dari masa ke masa.

well...

gwe sudah pernah menyaksikan dan mengalami beberapa kali pergantian tampuk kekuasaan, dan entah kenapa dengan yang terakhir ini, gwe paling ga puas...