22/04/08

no such thing as solidarity

setidaknya itulah yang gwe pelajari dalam hidup gwe ini. atau mungkin itu cuma falsafah sesat yang gwe anut dalam hidup gwe? entahlah, meskipun sesat, gwe merasa itu adalah yang benar yang gwe bisa anut. paling tidak, untuk sementara waktu.

sebagai ansos apatis yang tidak ramah lingkungan, gwe merasa memang gwe sudah memiliki tingkat solidaritas yang rendah jauh sejak gwe mengerti apa itu artinya solidaritas. bukan gwe kalau mau disalahkan atas kesalahan orang lain, bukan gwe namanya kalo mau dihukum bersama-sama dalam rangka perasaan kebersamaan. gwe bukan orang yang seperti itu, dan mungkin itulah sebabnya gwe bukan orang yang patriotis.

ataukah selama ini kata solidaritas telah disalah gunakan oleh sebagian besar umat manusia? sehingga gwe merasa solidaritas adalah sebuah perbuatan yang salah? entahlah juga... oleh karena itulah gwe mulai berpikir lebih jauh tentang hal ini...

waktu gwe SMA, kelas gwe pernah kena hukuman jemur karena ada salah satu teman yang berulang tahun dan beberapa teman baiknya yang mengadakan 'pesta kecil' dengan membuat kelas menjadi berantakan. gwe ga ikut 'berpesta' bahkan ikut ketawa pun gwe nggak. lalu kenapa gwe harus ikut berpanas-panas di lapangan untuk suatu kesalahan yang sama sekali gwe ga lakuin?
dalam rangka solidaritas, beberapa orang memutuskan untuk menerima hukuman itu sebagai perasaan kebersamaan. tapi gwe? gwe mepalorkan diri dan mengatakan gwe tidak terlibat dan gwe ga mau dilibatkan dalam hukuman yang menyiksa diri gwe sendiri. maaf. gwe ansos. dan pada saat teman-teman gwe menikmati panasnya matahari bulan juni pukul dua belas siang, gwe sedang berada di bawah kipas angin kelas. menulis.

bukan berarti gwe melaporkan siapa saja pelaku 'kriminalitas' itu kepada guru BP. gwe memang bukan orang yang solider, tapi gwe bukan tukang ngadu. bukan karena gwe takut atau apa, bukan juga karena gwe kasihan sama mereka, that was their fault, they knew it already that making party while school hasn't over was a mistake. but they did it. salah sendiri. tapi lebih kepada gwe ga peduli siapa yang bakalan dihukum dan siapa yang bakalan lolos dari hukuman. yang gwe pedulikan adalah gwe sendiri.

my dad once told me. bahwa kadang2 gwe harus mengalah demi kepentingan orang banyak, kepentingan yang lebih besar. gwe mengerti akan hal itu, karena bokap gwe adalah penganut Confucianism sejati, di mana falsafah hidup sosialis masih melekat dalam prinsipnya. sedangkan gwe, gwe seorang individualis. tentu saja gwe menghargai apa yang bokap gwe ajarkan, hanya saja sebagian memang tidak bisa connect ke prinsip hidup gwe sendiri. apa boleh buat?

personally, gwe ga keberatan untuk membantu orang lain, tapi bukan dalam rangka gwe menyusahkan diri sendiri. tentu saja ini berbeda dengan menyusahkan diri sendiri dalam rangka memenuhi tanggung jawab gwe sebagai seseorang yang memiliki status sosial. misalnya, gwe menyusahkan diri dengan mengantar temen ke rumah sakit... bukan karena itu bentuk solidaritas gwe, tentu saja, itu karena gwe memenuhi tanggung jawab gwe sebagai seorang teman. gwe ga merasa keberatan dengan itu.

berbeda dengan kasus membantu teman untuk mencontek. well. bagi sebagian orang itu adalah suatu bentuk solidaritas (ini yang bikin gwe agak antipati sama kata 'solidaritas'). tapi gwe ga mengenal apa itu solidaritas. gwe hanya tahu bahwa bukan tanggung jawab gwe akan hidup matinya temen gwe di kampus. gwe ga peduli apakah dia dapet nilai bagus atau jelek. gwe ga peduli dia bakalan lulus atau fail gara2 gwe ga kasih contekan. gwe sangat tidak peduli. bagi gwe, itu salah dia sendiri ga belajar dan ga nanya2 SEBELUM ujian. gwe ga akan mempertaruhkan keselamatan diri gwe sendiri hanya karena kebutuhan orang lain yang sama sekali bukan tanggung jawab gwe.

ataukah karena solidaritas sudah disalah gunakan untuk banyak kegiatan negatif, maka gwe sama sekali ga tertarik dengan konsep itu? ataukah emang ada sesuatu dalam diri gwe yang menarik gwe dari lingkungan sosial dengan ikatan erat semacam itu? gwe bukan orang yang bisa diikat dengan kekuatan institusi. misalnya, kampus, sekolah, agama dan lain-lain. bagi gwe, hal2 semacam itu tidak akan membuat gwe berempati dengan orang lain.

misalnya, hanya karena dia teman satu kampus, maka gwe harus ikutan marah2 ketika dia diganggu oleh orang lain dari kampus lain. atau hanya karena dia teman kos makanya gwe harus ikut susah saat dia bikin tugas sampe tengah malem. atau karena dia anak satu jurusan dengan gwe, satu angkatan pula, gw harus vote buat dia saat dia ikut ajang miss something. i don't give a damn about it.

bagi gwe tidak ada yang namanya solidaritas. kerja sama dilakukan atas dasar adanya persamaan tujuan akhir dan persamaan kebutuhan dan saling melengkapi peran satu dengan yang lainnya. kerja sama dilakukan saat ada hubungan timbal balik yang menguntungkan dua belah pihak dan tidak menggantungkan di pundak salah satu pihak saja. solidaritas adalah kata ambigu yang membuat orang menjadi buta dengan realitas dan melepaskan kemampuanya berlogika.

soidaritas hanyalah utopia kaum sosialis yang tidak tahu bahwa masing2 individu memiliki intensi masing2 dalam kehidupannya. gwe sangat tidak setuju dengan penggunaan kata solidaritas. solidaritas tidak akan membuat seseorang, atau pun sebuah negara menjadi maju. negara kita adalah negara yang sangat solider... dan lihat lah hasilnya...

entahlah...

solidaritas...

3 Komentar:

Blogger Mel Zhang mengatakan...

hidup -mel-! :D

24 April 2008 pukul 09.38  
Blogger raykuro mengatakan...

Berkorban itu gak pernah menguntungkan. Tapi bukan berarti tidak pernah membahagiakan.

Solidaritas bukan cuma pengorbanan untuk senasib, masih banyak hal lain seperti supportif, dan juga respect.

Solider itu bagus menurut gw, asal bukan solider bodoh.

27 April 2008 pukul 08.04  
Blogger Ika Devita Susanti mengatakan...

tentang yang nyontek itu, icha setuju.

ohya, icha ada pe er buat mel, mampir ke bloh icha yah, baca peraturannya trus dikerjakan loh, jangan lupa.... wakakkaka

28 April 2008 pukul 10.51  

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda

About Me

Seorang psikopat yang berkeliaran di dunia luas, sangat menggemari hal2 berbau kriminal terutama yang berkaitan dengan pembunuhan berencana. Psikopat baik hati ini ternyata suka menolong orang yang kesusahan, terutama orang yang memiliki kesulitan untuk hidup... dibantulah ia supaya cepat mati... namanya juga psikopat... what do you expect??


Friends

satochi
cornelia
ebooks gratisan
raykuro
melisa
icha
sontoloyo
tiza



Archives

Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 Januari 2009


Recent Comments




Halo Mel!


Free chat widget @ ShoutMix



Click for Money
foxcash
kablebux
croclix
alertpaybux